Berita Unik – Mengapa Utang Indonesia Bisa Jadi ‘Sahabat&’ Ekonomi yang Ramah? Inilah yang Perlu Kita Pahami!

berita-unik-ekonomi-indonesia-yang-ramahberita-unik-ekonomi-indonesia-yang-ramah

Berita Unik – Mengapa Utang Indonesia Bisa Jadi ‘Sahabat&’ Ekonomi yang Ramah? Inilah yang Perlu Kita Pahami!

Berita Unik – Dalam mengarungi dinamika ekonomi global, topik seputar utang pemerintah Indonesia kerap menjadi sorotan dan perdebatan hangat.
Meskipun begitu, beberapa pakar ekonomi menyarankan bahwa utang dapat menjadi 'sahabat' ekonomi yang ramah. Pernyataan ini mencerminkan urgensi
pengelolaan utang yang efektif dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengapa utang Indonesia dapat menjadi aset ekonomi yang mendukung pembangunan, sambil tetap mengajak pembaca untuk memahami
esensi di baliknya.

Dia mengungkapkan bahwa masyarakat tidak akan menolak utang jika penggunaannya mampu memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Berita Unik – Pandangan Positif

berita viral – Meski pandangan positif tersebut disampaikan, Aviliani juga menyoroti beberapa faktor yangmembuat utang pemerintah Indonesia belum efektif.

Dia memberi contoh perbandingan dengan negara maju seperti China, di mana rasio belanja terhadap GDP mencapai 8%, sementara Indonesia hanya 3%.
Hal ini menggambarkan bahwa belanja pemerintah Indonesia belum memberikan kontribusi maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kahlil Rowter, CEO PT Pefindo, turut memberikan solusi terkait pengelolaan utang.

Beliau menekankan perlunya mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri dan lebih mengoptimalkan pinjaman dalam negeri melalui Surat Utang Negara (SUN).
Lebih baik pinjamkepada bangsa sendiri daripada kepada negara lain, ungkap Kahlil. Dia juga mendorong adanya analisis perbandingan biaya dan risiko antara utang luar negeri dengan penerbitan SUN untuk
meningkatkan efisiensi.

Aviliani menambahkan bahwa penting untuk mereview kebijakan pengeluaran atau belanja pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Inefisiensi pengeluaran perdepartemen/lembaga/daerah perlu diatasi agar penggunaan utang dapat lebih efektif dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi.

Proses reviu ini diharapkan dapat memberikan arah yang lebih jelas dan mengurangi tingkat inefisiensi. Diskusi juga menyoroti kompleksitas utang luar negeri yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia.
Menurut Aviliani, permasalahan ini terjadi karena adanya intervensi dari pemberi utang, yang kadang membuat negosiasi menjadi sulit bagi pemerintah Indonesia.
Ia berpendapat bahwa penting untuk melakukan analisis perbandingan biaya dan risiko
antara utang luar negeri dan penerbitan SUN.

Dalam mengoptimalkan pengelolaan utang, Kahlil Rowter menyarankan perlu adanya fungsi treasuri di Departemen Keuangan.

KESIMPULAN

Pentingnya konsep pembangunan yang jelas, peningkatan belanja pemerintah yang berkontribusi positif, dan optimalisasi penggunaan utang dalam negeri menjadi kunci utama dalam menghadirkan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi.

Melalui analisis perbandingan biaya dan risiko, serta reviu kebijakan pengeluaran pemerintah,  kita dapat menciptakan strategi pengelolaan utang yang lebih baik.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *